Minggu, 27 Januari 2013

PUISI CINTA

Cinta, mengapa kau tinggalkan aku,,
saat aku sendiri, kau malah semakin menjauh,
Kubegitu ingin kau memeluk ku untuk terakhir kalinya,
Aku begitu menyayangimu walaupun ku tau kau tak pernah peduli,
Aku masih merindukanmu walaupun kutau kau masih menjauhiku,
Aku tak kan sanggup menghapus sgala bayangmu, tapi kini kurelakan kau pergi dariku,
Kegembiraan yang dulu kurasakan saat memilikimu,
Tlah berubah menjadi kesedihan karena telah kehilanganmu,
Megapa diriku tak kan pernah bisa melupakanmu,
Dan mengapa hanya dirimu yang selalu ada di fikiranku,
Mungkin salahku juga terlalu mencintaimu sepenuh hatiku,
Kuratapi kisahku dengan air mata, kurenungi kisah kita dengan tangis sendu.
Hati ini terlalu sakit karena cintamu,
Serpihan demi serpihan ku rasa,
Kepingan demi kepingan tentang kita kuingat,
Semakin ku kenang, semakin hancur hati ini,
Tapi mengapa, sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu,
Bilur” luka meleleh, harapan cinta mengental,
Mencoba meredami tangis, dan menghapus air mata di pipi,
Mengapa, luka ini membuatkuu makin cinta,
Kapankah air mata ini menjadi air mata yang bening,
Dan tak keruh,
Kapankah derai tangisku terhenti, menjadi setetes dan terakhir,
Seharusnya ku tak perlu ku tangisi, harusnya aku kuat,
Harusnya tak perlu kupertaruhkan air mata ini,
Hanya demi satu kenangan, dan masa yang telah pergi,
Tapi mengapa, mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya,
Mengapa terus jatuh, dan menumpah air mata yang perihkan hati ini,
Hatiku kini menjadi terasa,
Air mata ini jatuh, jatuh demi cinta yang telah mengabaikan ku.
Mataku menjadi saksi, bagaimana air mataku jatuh untuknya,
Air mataku terus jatuh, terlalu banyak dan berderai,
Terlalu lama menetes dan terus menumpah,
aku sendiri bersama keluh kesah ku, yang tenggelam oleh suara tangisku,
bersama serpihan hati yang akan kubawa,
 sampai aku mati,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar