BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Yandianto (2003:35), bahasa didefinisikan
sebagai alat untuk berkomunikasi. Pendapat ini diperkuat oleh Tarigan (1981:10)
yang mengatakan bahwa bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi
dapat dipandang sebagai suatu kombinasi perbuatan-perbuatan atau
tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur yang mengandung maksud dan tujuan,
Tarigan (1981:11). Oleh karena itu, dengan komunikasi dapat mempermudah dalam
proses interaksi. Dengan kata lain, bahasa memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa memiliki
peran sentral dalam mengembangkan intelekutal, sosial, dan emosional mahasiswa, Suharyati (2007:1). Dikatakan demikian karena dengan
bahasa, masiswa akan berupaya untuk menjaga
hubungan dengan sesama individu ataupun dengan lingkungan, sehingga dapat
berdampak pada peningkatan intelegensi dan emosional mahasiswa.
Berdasarkan hal
tersebut di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang mampu merangsang mahasiswa untuk dapat meningkatkan komunikasi mahasiswa. Pembelajaran itu adalah pembelajaran bahasa. Dengan
pembelajaran bahasa ini diharapkan mampu mempermudah mahasiswa dalam mengenal kepribadiannya, budayanya, dan budaya
orang lain.
Budaya diartikan
sebagai pikiran, Yandianto (2003:56). Dengan demikian hasil budaya merupakan
hasil cipta atau pemikiran manusia. Salah satu hasil budaya yang dapat
ditemukan di masyarakat yaitu hasil sastra.
Menurut Sumardjo
dan K.M (1987:1), sastra didefinisikan
sebagai karya dan kegiatan seni yag berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan.
Sastra memiliki fungsi sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan,
rasa kemanusiaan atau kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan
penyaluran gagasan, imajinasi dan ekpresi secara kreatif dan konstruktif, baik
secara lisan maupun tertulis Suharyati (2007:2).
Dalam perkembangan
sastra Indonesia, hasil sastra memiliki ragam bentuk. Salah satu bentuk karya
sastra Indonesia adalah Novel. Novel memiliki kedudukan penting dalam perkembangan
sastra Indonesia. Perkembangan novel Indonesia pernah mengalami masa keemasan
pada jaman Balai Pustaka dan Pujangga Baru yang pada waktu itu dikenal dengan
istilah roman seperti yang diungkapkan Rosidi (1991:9).
Pembelajaran sastra
yang baik tidak hanya diisi dengan penjelasan-penjelasan teori dan ilmu sastra
tetapi pembelajaran sastra harus mampu meningkatkan kompetensi berbahasa mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat mengapresiasi karya sastra serta memahami
makna sastra itu sendiri, sehingga peserta didik akan termotivasi dan
meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap sastra.
Pembelajaran sastra
diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam
memahami, menikmati, dan menghayati karya sastra, Depdiknas (Suharyati,
2007:2). Oleh karena itu, guru sebagai pendidik tidak hanya berperan sebagai
penyalur pengetahuan-pengetahuan sastra saja, tetapi harus mampu mengembangkan
pengetahuan tersebut dan membekali peserta didik dengan keahlian
mengapresiasikan sastra.
Seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya bahwa salah satu bentuk karya sastra Indonesia adalah novel. Menurut Zaidan
(2007:136), novel diartikan sebagai jenis prosa yang mengandung unsur tokoh,
alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang
pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik lisahan dan ragaan
yang menjadi dasar konvensi penulisan.
Dalam novel
terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yang meiputi tema,
alur (cerita), penokohan (watak), latar (setting), amanat (pesan), sudut
pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi unsur religi,
sosial, moral, politik, kebudayaan, ekonomi, pendidikan, sejarah, dan lain
sebagainya.
Penelitian terhadap
novel tujuannya untuk mengetahui seluk-beluk yang tersurat dalam novel dan
mengungkapkan unsur-unsur novel didalamnya seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.
B.
Pembatasan
Masalah
Bertolak dari
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut,
1. Unsur sastra
yang dianalisis terbatas pada unsur intrinsik yang meliputi alur, pelaku, dan
latar novel
dan ektrinsik
2. Novel yang
dianalisis terbatas pada novel yang berjudul “Ayat Ayat
Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy.
3. Penyusunan
model bahan ajar terbatas pada kompetensi dasar “Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan
batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan
masalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut,
1. Sejauh manakah
siswa memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel yang
berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya
Habiburrahman El Shirazy.
2. Bagaimanakah
menyusun bahan ajar menganalisis unsur intrinsik novel dengan memanfaatkan
hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy
D.
Tujuan
Penelitian
Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang unsur intrinsik
novel Indonesia.
Adapun secara
khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memperoleh gambaran tentang alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul
“Ayat Ayat Cinta” Karya
Habiburrahman El Shirazy.
2. Menyusun model
bahan ajar dengan memanfaatkan hasil analisis unsur instrinsik alur cerita,
pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat Ayat
Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy
E.
Manfaat
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi penulis, Mahasiswa dan pembaca.
1.
Manfaat bagi
penulis
a. Manfaat
administratif yaitu administrati penelitian yang penulis lakukan bisa dijadikan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di STKIP PGRI PONTIANAK.
b. Manfaat
teoritis yaitu menambah wawasan khususnya tentang masalah yang diteliti.
c. Manfaat praktis
yaitu bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian khsusnya penelitian
kualitatif tentang unsur intrinsik novel (asli atau terjemahan)
2. Manfaat bagi Mahasisa
a. Mengetahui
kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
b. Menambah
keterampilan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
c. Menarik minat
baca siswa terhadap karya sastra, (novel)
3. Manfaat bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mempelajari
unsur intrinsik dan
ektrinsik suatu novel.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra
seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita
pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya-karya modern
klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra
yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran
daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat
dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat
demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang
mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel
serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan
dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut
lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti
menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk
penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan
para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai
belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk
menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola-pola. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel
hiburan cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang
baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan
tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau
tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat-cepat
membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan
yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka
berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga
berbeda-beda. Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Novel adalah bentuk sastra yang
paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling
banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
2. Novel adalah bentuk karya sastra
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan.
3. Novel merupakan karya sastra yang
mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua
saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya
sastra.
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk
prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.
B.
Unsur-Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang
terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah:
1. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau
permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel.
b. Setting
Setting merupakan latar belakang
yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat,
sosial budaya.
c. Sudut Pandang
Menurut Harry Show (1972 : 293)
sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Pengarang menggunakan sudut pandang
took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya
dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2) Pengarang mengunakan sudut pandang
tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam
cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3) Pengarang menggunakan sudut pandang
impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba
mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu
mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur / Plot
Alur/plot
merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap
berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada
kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
e. Penokohan
Penokohan
menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara
bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.
f. Gaya Bahasa
Merupakan
gaya yang dominan dalam sebuah novel.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur
ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain-lain,
di luar unsur intrinsik. Unsur-unsur yang ada di luar tubuh karya sastra.
Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi
suatu karya sastra.
Misalnya: Kapan karya sastra itu dibuat,
latar belakang kehidupan pengarang, latar belakang sosial pengarang, dsb.
a) Biografi
Pengarang:
HABIBURRRAHMAN
EL SHIRAZY, LAHIR DI Semarang, pada hari Kamis, 30 september 1976. Memulai
pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning
di Pondok Pesantren Al Anwar, Maranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Basir
Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar di
Madrasah aliyah Program khusus ( MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995 setelah
itu melanjutkan pengembangan intelektualnya ke Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas
Al-Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah merampunmgkan
Postgraduate Diploma ( Pg. D ) S2 di The Institute for Islamic Studies in
Cairo yang didirikan oleh Imam al-Baiquri ( 2001 ). Profil karyanya pernah
menghiasi beberapa koran dan majalah, baik local maupun Nasional, seperti solo
Pos, Republika, Annida, saksi, sabili, Muslimah, dll.
Beberapa
karya Kang Abik, baik yang sudah maupun akan terbit, Ketika Cinta Berbuah
Surga (Cetakan ke-2 MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra
(Cetakan ke 2, Republika, 2005), Di Atas Sajadah Cinta (Cetakan ke-3,
Basmala, 2005). Sekarang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari
Bermata Bening, Dalam Mihrab Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dari
beberapa novel yang sedang dirampungkannya itu, setelah kesuksesan Ayat-Ayat
Cinta yang meledak dan fenomenal, Kang abik, memilih akan segera meluncurkan
novel Ketika Cinta Bertasbih terlebih dahulu. Novel ini diperkirakan setebal
500 halaman dengan setting Mesir- Indonesia ini semoga lebih baik dan lebih
berkah.
b) Waktu
Penciptaan : Negara Mesir Khairo Al-Azhar
c) Situasi
Penciptaan : Kebanyakan hal yang menyedihkan saat Fahri di tuduh memperkosa
seorang gadis Mesir yaitu Noura, saat Maria Terbaring di rumah sakit, saat
Fahri di Penjara dan terakhir saat Maria meninggal dunia.
d) Karya
Sejaman : tahun 2000, atau angkatan 2000
C.
Unsur-unsur Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra
hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan keduanya.
Unsur-unsur novel sastra serius
adalah sebagai berikut:
1. Dalam tema, Karya sastra tidak hanya
berputara-putra dalam masalah cinta asmara muda-mudi belaka, ia membuka diri
terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan hidup manusia. Masalah
cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun plot cerita
belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu. Karya sastra : Tidak
berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami secara
mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan
dengan kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
2. Kejadian atau pengalaman yang diceritakan
dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami oleh manusia mana saja dan
kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan nyata. Tidak
membicarakan kejadian yang arti ficial (yang dibikin-bikin) dan bersifat
kebetulan.
3. Sastra selalu bergerak, selalu segar
dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme, Penuh inovasi.
4. Bahasa yang dipakai adalah bahasa
standar dan bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan novel sastra hiburan juga
mempunya unsur-unsur sebagai berikut:
1. Tema yang selalu hanya menceritakan
kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.
2. Novel terlalu menekankan pada plot
cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur
novel lain.
3. Biasanya cerita disampaikan dengan
gaya emosional cerita disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca,
akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan, dangkal,
tanpa pendalaman.
4. Masalah yang dibahas kadang-kadang
juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin
terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
5. Karena cerita ditulis untuk konsumsi
massa, maka pengarang rata-rata tunduk pada hukum cerita konvensional, jarang
kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab demikian itu akan
meninggalkan masa pembacanya.
6. Bahasa yang dipakai adalah bahasa
yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di Indonesia
pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hari amat berpengaruh dalam novel
jenis ini.
D.
Nilai-nilai yang terkandung dalam
novel sastra
1. Nilai Sosial
Nilai
sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.
2. Nilai Ethik
Novel
yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat
memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh
para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk
menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
3. Nilai Hedorik
Nilai
hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca
ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
4. Nilai Spirit
Nialai
sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan
kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh
percaya akan dirinya sendiri.
5. Nilai Koleksi
Novel
yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya
sendiri, menyimpan dan diabadikan.
6. Nilai Kultural
Novel
juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga
pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.
E.
Jenis Novel Hiburan
Jenis dari novel hiburan bermacam-macam
menurut upaya, seperti:
1. Novel detektif
2. Novel romantis
3. Novel misteri
4. Novel Gothic
5. Novel criminal
6. Novel science fiction
Novel hiburan ini merupakan bacaan
ringan yang menghibur dan novel hiburan ini jauh lebih banyak ditulis dan
diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai pembaca untuk jenis novel
hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya yang personal dan isinya
hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang saja.
Novel hiburan juga menceritakan
hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang sentimentil, sehingga pembaca
sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga diperhatikan oleh para kritisi yang
menyangkut masalah komersialnya, Novel ini gemari oleh semua golongan
masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun
dewasa.
BAB III
ANALISIS
A.
SINOPSIS
Sinopsis adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan
novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan
unsur-unsur intrinsik novel tersebut.
1.
Analisis pendekatan struktural novel ayat-ayat cinta
Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 419 halaman yang ditulis oleh seorang
novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman
El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali
ke tanah air. Sepintas lalu, novel iniseperti novel-novel Islami kebanyakan
yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karyaseni, namun setelah ditelaah
lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel. Islami, budaya
dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel
inimerupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa
saja yang inginmengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para
kawula muda yang kelak akanmenjadi penerus bangsa.ayat-ayat cinta merupakan
sebuah novel tentang seorang santri salaf metropolis dan musafir yang haus
ilmu.keindahan cinta dibangun dibawah terang cahaya.
Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel ayat ayat
cinta:
a)
Tema cerita
Tema novel mengandung tema cinta manusia pada manusia dan cinta manusia
kepada Tuhan dan Rasul-Nya yang diwujudkan dengan cara teguh menjaga keimanan
berdasarkan petunjuk-Nya.Ini adalah novel
sastra yang berhasil memadukan dakwah, tema cintayang romantis dan latar
belakang budaya suatu bangsa.
b)
Setting cerita
Cerita ini terjadi di Kairo mesir Al-azhar (Negara Mesir Benua Afrika). flat,
Masjid, Restoran, Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.
c)
Plot/Alur
Alur cerita dalam novel ini
adalah alur maju.
Yaitu alur yang peristiwanya berurutan mulai
dari cerita awal hingga akhir.
Contoh:
Cerita seseorang
mulai dari kecil hingga dewasa
d) Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:
1. Dalam
merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang
tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin banyak
ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak
pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang
sabar dan yakin akanada hikmanya.
B.
HASIL ANALISIS
Tokoh-tokoh dan Perwatakan
dalam novel ayat-ayat cinta
1.
Fahri bin Abdullah Shiddiq
Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita dan direbutkan
empat orang perempuan. Ia baik, sopan, bertanggung jawab, penolong, rajin,
Pintar, sabar, terencana, tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh, aktifis,
pintar dalam memimpin, lurus, penuh dengan target. Ia sangat menjunjung tinggi
ajaran agama yang dianutnya.
2.
Maria
Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis, sopan dan baik budi
pekertinya, Ceria, Suka bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja
tertutup.Ia adalah seorang gadis beragama kristen koptik yang aneh dan unik,
karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang
ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu
melakukannya, sifat unik Maria adalah suka mendengar adzan. Maria adalah seorang
nasrani yang sangat mengagumi Islam.
3.
Aisyah
Aisyah adalah wanita yang kaya. Ia mempunyai perusahaan dan warisan
dariorangtuanya, Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah,
serba mewah.
4.
Noura
Noura adalah seorang gadis yang malang, selalu menderita, tersiksa dan
teraniayah, Orangnya tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi dia kejam, emosi,
pendiam. noura di awal cerita sifatnya baik kemudian ia berubah menjadi licik
dan memfitnah fahri karena ia sakit hati karena cintanya ditolak..
5.
Bahadur
Bahadur adalah seorang yang terkenal dengan julukan si Muka dingin karena
ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame
Syaima dan putri bungsunya Noura, ia juga seorang pemabuk. Bahadur mempunyai
watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi
sasaran kemarahannya. Bahadur juga dikenal amat kejam.
6.
Nurul
Nurul adalah sosok wanita Indonesia sejati. Ia sangat keibuan, sopan tutur
katanya, baik sifatnya, rajin, pintar, pemalu tidak terbuka, kaku, emosi,
dan sholeh.
7.
Keluarga Kristen Koptik
Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan duaorang anak
mereka.
Maria dan Yousef,mereka adalah tetangga Fahri. Keluarga ini
mempunyaitoleransi yang tinggi Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun
antara keluarga Fahri(Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang
sangat baik. Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Seluruh
anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri dkk dan juga bersifat
penolong.
8.
Syaikh Utsman Abdul Fattah
seorang
Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir.
kepadanya Fahri belajar
tentang qiraah Sab’ah (membaca Al-Qur’an dengan riwayat tujuh imam)
9.
Ushul tafsir (ilmu tafsir paling
pokok). Syaikh Utsman sangat selektif dalam memilih murid.
10. Ashraf
Ashraf adalah seorang pemuda mesir yang juga seorang Muslim ia sangat benci
kepadaAmerika.
11. Allicia
Seorang wartawan dari Amerika yang rasa ingin tau nya besar terhadap agama
islam.iadatang ke Mesir untuk menelitih lebih dalam tentang islam.
12. Madame Syaima
Madame syaima adalah istri bahadur, ibu tiri dari noura. Ia seorang ibu
yang berhati lembut merasa kasihan, iba dan pembela Noura.
C.
Ringkasan cerita
Dalam novel ayat-ayat cinta menceritakan sosok mahasiswa S2 Universitas Al Azhar,
Cairo Mesir. Ia berasal dari Indonesia. Mahasiswa itu bernama Fahri bin
Abdullah Shiddiq. Fahri telah berada di Mesir selama tujuh tahun. Ia telah
berhasil menyelesaikan S1-nya dengan baik dan sekarang sedang melanjutkan S2.
Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita. Iabaik, sopan,
bertanggung jawab. Selama hidup di mesir, Fahri menyewa sebuah flat
sederhanabersama keempat temannya yaitu Saiful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Fahri
dipercasya menjadi kepala rumah tangga yang mengatur dsan bertanggung jawab
atas flat dan teman-temannya.Flat yang Fahri tempati berjumlah enam tingkat.
Flat Fahri terletak di lantai tiga. Untuk sampai ke flatnya harus menaiki anak
tangga yang begitu banyak karena disana tidak terdapat lift. Bagi Fahri, flat
adalah tempat berbagi suka dan duka setelah masjid. Di flatnya itu pula, fahri
berkenalan dengan gadis kristen koptik bernama Maria, mahasiswa universitas
Cairo. Ia anak sulung Tuan Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga
besar Girgis. Flat Maria berada tepat diatas flat Fahri dan teman-temannya.
Keluarga Maria memang sangat baik kepada Fahri dan teman-temannya. Bahkan
hubungan Maria dan Fahri bisa dibilang dekat. Seringkali Maria menitip sesuatu
kepada fahri. Maria juga senang memberi makanan atau minuman kepada
Fahri.Menurut Fahri, Maria adalah gadis yang baik dan unik. Dibilang unik
karena Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam. Ia juga hafal
dengan surat Maryam dan surat Al-Maidah. Pernah suatu kali saat Fahri dan Maria
sedang berada di dalam metro, Maria menunjukkan kepada Fahri jika ia bisa
mengaji. Maria juga tahu tata cara mengaji yang didahului dengan membaca ta’awudz dan basmalah.
Meskipun Maria beragama Islam, ia meyakini bahwa Al-Quran adalah kitab yang paling
banyak dibaca orang. Al-Quran juga sangat dimuliakan dan dihargai daripada
kitab-kitab lainnya.
Amanat yang terkandung dalam
novel ini adalah:
1.
Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan
rintangan yang menghadang tujuanyang hedak di capai tidak akan berjalan dengan
mulus.
2.
Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau
di dapat, maka semakin banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di
pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
Kelebihan dan Kekurangan
1.
Kelebihan
a)
Bahasa yang digunakan sungguh indah dan mudah dimengerti.
b)
Novel ini mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup
tinggi dan sangat bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
c)
Dapat memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang negeri seribu menara,
Mesir.
d)
Novel ini bukan sekedar novel cinta dan religi, tetapi juga novel politik,
novel fiqih, novel budaya, dan novel dakwah.
2.
Kekurangan
untuk kategori novel islami, terdapat beberapa bahasa
yang dianggap agak terlalu vulgar.
3.
Kebermanfaatan
Sungguh novel yang sangat menakjubkan! Novel ini mampu
memberikan siraman rohani pada jiwa yang kering. Selain sebagai hiburan, dengan
membaca novel ini kita dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan di
Mesir. Kisah percintaan di dalamnya pun tidak sembarang menceritakan kisah
cinta. Tidak seperti sinetron kebanyakan saat ini.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang
diangkat dalam penulisan karya tulis yang berjudul “Novel Ayat Ayat Cinta)”
ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Konsep
pacaran dalam Islam sebenarnya tidak ada. Namun, bukan berarti Islam tidak
mengatur umatnya dalam pergaulan antar lawan jenis. Diantara konsep yang
ditawarkan adalah konsep taaruf.
2. Diantara
adab bergaul yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman yaitu menjaga mata dan
tangan dari hal-hal yang mampu membangkitkan nafsu syahwat.
3. Dari analisis yang dilakukan penulis terhadap
pemikiran Habiburrahman El-Shirazy dalam novel ayat ayat cinta tentang pacaran
dalam islam, maka dapat ditarik kesimpulan:
a. Melalui
novel ayat ayat cinta, Kang Abik menyadari telah terjadi salah persepsi tentang
konsep pacaran yang terjadi di dunia remaja saat ini dan ingin merubah
pergeseran paradigma tersebut.
b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran paradigma pacaran di kalangan remaja di antaranya:
i.
Kurangnya sosialisasi
tentang gaya pacaran yang sehat.
ii.
Memudarnya nilai-nilai
luhur budaya.
iii.
Kurangnya peran orang
tua dalam memberikan pemahaman
pendidikan agama.
pendidikan agama.
B.
SARAN
Adapun saran
yang penulis berikan ialah :
1.
Diharapkan para pembaca makalah ini
dapat lebih mengenal dan mengetahui akan
penokohan yang ada dalam makalah ini.
2.
Hendaknya mengambil hikmah dari isi
novel ini sebagai salah satu acuan hidup para
pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak.
3.
Hendaknya dapat meneladani sifat
tokoh utama dalam kehidupannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, M.dkk.(1986).Buku
Materi Pokok Kesusastraan.Jakarta:Karunika
Majid, A.(2006).Perencanaan
Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro, B.(2007).Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Rosidi, A.1991.Ikhtisar
Sejarah Sastra.Bandung:Angkasa
Suharyati, N.S.(2007). Analisis Unsur Sastra Novel
Pelabuhan Hati Karya Titis Basino P.I
Dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Menganalisis Unsur Intrinsik Novel
Indonesia Di Kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar